Penantian Yang Tak Berujung
Saat ini, entah apa yang aku pikir dan rasakan. Seperti rasa “cukup”
untuk semua hal yang aku lakukan untukmu. Fakta bahwa aku tak bisa
memaksakan hati membuatku memilih diam. Awalnya aku yakin dengan menanti
adalah hal terbaik yang bisa ku lakukan, namun sekarang aku tak paham
apa yang aku nanti. Sulit untuk bertahan ketika kaki sudah tak mampu
berkehendak. Terlalu sulit untukku ketika masih harus berpijak pada akar
yang kehilangan tunggangannya.
Pernah aku berharap pada angin untuk membawa rasa ini. Dan
menggantungnya di ujung senja, agar kau mengerti. Namun ada cemas yang
mengelitik. Cemas akan angin yang juga membawa mendung di ujung langit.
Inikah salahku yang memilih diam? Atau kamu tak pernah menyadarinya?
Aku menanti dengan segala upaya yang aku lakukan. Aku yang kadang
menyempatkan untuk mengirim pesan singkat di tengah-tengah kesibukanku,
Aku yang pernah membuatmu tersenyum, dan Aku yang terus berusaha hadir
ketika kamu merasa sepi. Aku sudah kehabisan akal. Bagaimana lagi aku
harus bersikap untuk membuatmu mengerti? Bukannya aku tak tulus dan
mengharap imbalan dari rasaku padamu. Hanya rasa letih untuk kembali
mengulang-ulang.
Aku sudah bosan dengan penantian yang tak berujung. Penantian yang
terkadang membuat aku lupa akan hal-hal selain kamu. Penantian dengan
harap kamu akan memahaminya lalu memintaku untuk tinggal. Namun harapan
tinggallah harapan. Kamu tak pernah melakukannya. Kamu tak mencoba
mengerti. Ini adalah batas yang aku miliki.
Terlalu lama aku menunggumu datang. Menunggumu sadar, menunggumu
kembali, karna pulangmu adalah aku. Ajari aku hidup tanpa menantimu,
ajari aku hidup tanpa mengharapkanmu. Aku terlalu lelah memahami itu.
Sungguh terlalu bodoh kah aku yang terlalu mengharapkanmu. Padahal
sejak jauh hari kamu sudah putuskan untuk mengabaikanku. Tapi aku
nikmati semua rasa sakit, penantian. dan rasa yang mulai kehilangan
arah. Andai kamu tahu apa yang sedang ku rasakan saat ini, sanggupkah
kamu menjadi aku dengan berjuta rasa sakit ini namun mencoba untuk tetap
tersenyum saat mengingat tentangmu?
Belajarlah dari waktu yang telah bergulir. Belajarlah bahwa kita tak
akan pernah bisa mengubah masa lalu. Hargai setiap kehadiran seseorang
dalam hidupmu. Balas setiap ketulusan yang tak datang untuk kedua
kalinya. Mencobalah untuk mengerti bahwa menanti itu tidak terlalu
menyenangkan. Mengacuhkan bukanlah hal baik. Aku hanya berharap agar
nantinya aku dapat bertemu dengan orang yang dapat menghargai
penantianku, orang yang akan membalas setiap senyuman dariku, dan orang
yang dapat mengerti kehadiranku.
Tidak ada komentar