Breaking News

Jika Mau Memahami



Bercumbu senja dalam sendu, menghancurkan rindu yang selama ini terpendam. Merangkai kata dalam kecewa, menangis tanpa air mata. Hangatnya senja telah membawanya pergi, bahkan jejaknya pun sudah tak dapat lagi kutemui. Kamu tau apa itu? perasaanku untukmu. Iya, ini adalah kisahku bergelut bersama waktu untuk melupakanmu. Kamu yang dulu begitu aku kagumi, yang begitu pandai merangkai puisi dan membuatku semakin jatuh hati dan kemudian menghilang bersama hujan yang mengguyur kota ini. Bukan aku yang mengusirmu pergi, tapi kamu sendiri yang menginginkan berlari mencari awan baru untuk kamu singgahi. Pelangi indahku kini telah menghilang, yang ada hanya awan mendung bertanda akan turun hujan.

Dulu rintik hujan menjadi saksi, betapa kamu sangat kukagumi sejauh perjalanan panjang yang kita lalui. Hanya kamu yang mampu mengisi celah-celah kosong dalam hati. Namun saat celah-celah kosong itu hampir sempurna terisi tiba-tiba saja kamu tarik kembali semua apa yang kau beri.

Jika kamu mau memahami, sungguh, aku hanya ingin kamu ada. Ada ketika dunia mulai menelanku perlahan. Tapi apalah aku? Aku hanya sesosok senja yang selalu berharap bertemu fajar. Tidak mungkin, Ya, aku selalu merasa bahwa aku tak pernah menjadi penting untuk kehidupanmu. Bahkan mungkin, tidak akan terjadi apa-apa denganmu ketika dunia benar-benar menelanku. Ketika aku menjadikanmu satu, kamu seakan menjadikanku ke sekian.

Jika suatu saat mataku sudah terpejam sebelum memandangmu, kumohon! tetap ingat aku dalam mimpimu. Jika nantinya waktu tak memberi ruang untuk menyatukan aku dan kamu, bahkan ketika aku sudah benar-benar ditelan oleh dunia, perasaan ini akan tetap utuh. Kamu menjadi satu-satunya orang yang aku minta ketika ribuan orang banyak meminta.

Jika kamu menyuruhku untuk melupakanmu. Ingin. Ingin sekali aku bisa melupakanmu, namun hati berkata tidak bisa. Aku sedang bertarung dengan logika yang menyuruhku untuk “cukup memikirkanmu” dan hati yang selalu merindukanmu.

Tidak ada komentar