Semua Sudah Tertulis Dengan Apik Dalam Skenario-Nya
Kau tahu ini bunga apa? kelopak bunga
kering itu berguguran dan terbang tertiup angin. Orang-orang mengenalnya dengan
nama dandelion. Ada juga yang menyebutnya Randa Tapak. Sekilas, bahkan sering
diabaikan oleh orang-orang, dianggap tiada.
Ia bisa tumbuh dimana saja. Ia tumbuh
di hambaran padang seperti ini, atau di tepian jurang yang curang sekalipun.
Bunga ini memang tidak menarik, tanpa kelopak warna-warni, hanya putih seperti
lembaran kapas.
Bunga ini memang tak secantik
edelweiss, dimana tak sembarangan tangan mampu membawanya pulang. Juga tak
seanggun teratai yang ada ditengah danau. Untuk mendapatkannya harus rela
berbasah-basahan dulu. Bunga ini tampak sederhana. Namun kau tahu? Allah
menciptakan berbagai hal di dunia ini bukan tanpa tujuan.
Pun dari bunga yang terlihat sangat
rapuh ini. Allah menitipkan sebuah pelajaran berharga bagi kita. Betapa hidup
ini tak mudah baginya. Ia hanya mengandalkan hembusan angin yang menerbangkan
benih-benihnya. Ia harus mengangkas, berjuang sendiri, untuk kemudian jatuh dan
tumbuh ditempat yang cocok untuk tumbuh. Namun, tidak semua dandelion
seberuntung itu. Beberapa diantaranya harus rela diterpa berbagai ujian dulu
untuk bisa sampai dilahan yang baru. Ketika sampai, ia harus menerima nasib
untuk hidup ditepian jurang yang terjal. Seperti dandelion itu.
Dandelion itu harus berjuang sendiri.
Menunggu setetes hujan yang mampu untuk membuatnya bergeliat. Menyambut
hari-hari berikutnya yang penuh dengan ujian. Dari setetes hujan itulah akan
tumbuh tunas baru sebagai bukti ketangguhan perjuangan hidupnya. Tunas itupun
harus siap untuk menghadapi teriknya matahari, kerasnya hembusan angin, dan
derasnya hujan. Ia harus bertahan sendiri, tanpa ada tanaman lain mengayominya.
Tanpa ada tanaman induk sebagai pelindungnya.
Akhirnya, dandelion itu tumbuh menjadi
tanaman baru dengan perjuangannya. Walau bentuknya sederhana, tanpa kelopak
warna-warni, kini ia siap untuk menerbangkan bunga-bunga lainnya dan berharap
agar angin mampu membawanya ketempat yang jauh lebih baik.
Hidup kita mungkin juga sama seperti
itu. Awalnya memang berat saat Allah uji kita dengan berbagai macam cobaan yang
tidak ringan. Namun, semua sudah tertulis dengan apik dalam skenario-Nya. Kita
adalah pelaku dalam skenario yang Allah tuliskan. Tapi, kita bukan berarti
hanya sekedar melakonkan. Kita juga harus berusaha dan belajar memaknai semua
perjalanan ini.
Tidak ada komentar